Blogger Widgets AMS.Telekinetics: Juli 2014
Senin, 07 Juli 2014 - 0 komentar

Entahlah..

Datang kembali.
Sesuatu yang ku kira hilang. ternyata kembali datang.
Sesuatu yang kukira tak kan pernah kurasa kembali ternyata masih.
Sesuatu yang tak kutunggu juga mungkin tak kulepas.
Sesuatu yang kembali buatku yakin dengan keraguanku pula.

Aku menirimamu bukan untuk suatu yang salah,
Aku ingin ini murni setulus adanya.
Tapi apa yang bisa kulakukan, keraguan itu masih mengahantuiku,
Sejujurnya aku tak mau mendengar kata orang lain
Karna bagiku aku ‘ingin’ percaya.
Entah apa yang orang lain pikir, aku mungkin hanya terlalu takut.
Takut dengan apa yang akan menimpa kau dan aku.
Atau boleh kusebut kita?

Sosok yang tak bisa kubantah, perasaan itu seperti tak bisa kutolak.
Siapa sebenarnya jawaban dari doa ku Tuhan.
Saat bulan masih tampak, aku yakin.
Tapi entah kenapa ketika matahari menyapa, sesuatu keraguan yang sangat menyedihkan hinggap.
Aku masih ‘ingin’ mau percaya padamu.
Padamu yang mungkin sifatnya dewasa lebih dari aku.
Bahkan mungkin terlalu dewasa untuku secara ‘sifat’ nya.
Aku belum sepenuhnya mengerti mu.
Mungkin karna baru saja melangkah.
Kerikil kerikil itu sedikit sakit mengenai kaki ku.
Tapi kau tahu? Aku punya penawarnya dengan caraku sendiri.

Seakan banyak yang tak berkenan tentang kau dan aku.
Kenapa? Kenapa begitu salah setiap apa yang kulakukan disetiap hubungan.
Aku tak tau antara terlalu bodoh terlalu baik atau terlalu jahat atau terlalu egois.
Ya inilah aku yang aku tak mengerti.
Masih terlalu egois, karna mendengarkan kata orang lain.
Sekarang bisakah kubalik keegoisan ku menjadi egois yang tak mau mendengar kata orang lain?
Satu hal yang pasti, aku tak mau kehilangan siapapun.

Apa aku terlalu berlebihan memikirkan hal hal ini sejauh ini.
Hmm, ku pikir iya.
Lagi pula cerita itu sudah lalu dan aku harus menatap kedepannya.
Ini adalah bukan hidup siapapun, tapi aku.
Untuk diriku dan keraguanku, kuatlah dan enyahlah.
Aku tidak mau hidup dalam keraguan terus menerus.
Bantu aku percaya kumohon. Dan bantu aku untuk mengahadapi semunya.

Jika ada yang menilai itu buruk, biarkanlah aku kembali bertanya pada diriku.
Segalanya jadilah baik, karna niatan baik akan menjadi baik pula.

Dari senyuman sampai kesakitan itu adalah liku dari kehidupan.
Kepuraan kebohongan hanya akan membuat segalanya buruk pada waktunya.
Jujurlah pada orang lain dan dirimu sendiri. Kuatkan niatmu dengan niat baikmu.
Tuhan tak pernah buta dengan niat baik seseorang. Ketidaksukaan orang lain juga adalah resiko kehidupan. Tidak semuan orang menyukai kita, sekalipun kau menjadi orang paling baik di dunia ini.

Kali ini aku tak berkata waktu yang menjawab.. tapi apa yang kulakukan yang akan menjawab waktunya, dan keadaannya...